Kabut Asap
- Category: Berita Umum
- Published on Friday, 23 October 2015 07:26
- Written by jumani
- Hits: 2315
Korban Kabut Asap Bisa Berlindung di Rumah Singgah dan Tenda Isolasi
Jumat, 23 Oktober 2015 06:22
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Masalah kabut asap akibat pembakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan semakin memprihatinkan. Untuk melindungi warga dari kabut asap, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengaku telah meminta pemerintah daerah menyediakan shelter atau rumah singgah.
"Membuka rumah singgah atau shelter di lokasi setempat. Rumah singgah mungkin bisa disediakan di ruang pertemuan, ruang rapat, swasta," ujar Nila di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Dalam rumah singgah, kondisi udara diatur dengan adanya penjernih udara atau sirkulasi yang baik. Nila mengatakan, rumah singgah ini utamanya untuk melindungi orang-orang yang berisiko terserang penyakit karena asap, seperti bayi, ibu hamil, lanjut usia, anak-anak, dan mereka yang sebelumnya telah mengidap penyakit kronis.
Baca: Imbas Kabut Asap, 338 Bayi Terserang Pneumonia
Selain itu, hari ini Kemenkes juga mengirim tenda isolasi ke Palangkaraya, Kalimantan. Diharapkan, tenda isolasi juga bisa disediakan di wilayah lainnya. Adanya rumah singgah dan tenda isolasi ini, menjadi lokasi evakuasi warga yang sudah tidak bisa berlindung di rumah mereka sendiri dari kabut asap.
Nila pun meminta petugas medis membuka pelayanan kesehatan selama 24 jam. Seperti diketahui, kabut asap telah menyebabkan ratusan ribu warga di Sumatera dan Kalimantan terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), ribuan warga mengalami iritasi kulit dan mata, dan ratusan lainnya sudah terkena pneumonia.
komentar:
Mari kita renungkan apakah kita ikut membakar lahan atau tidak, atau tetangga kita, atau masyarakat kita, atau perusahaan di tempat kita atau dengan sengaja kita membakar atau tidak sengaja, sekali lagi kita harus instropeksi diri dan ini terjadi setiap tahun.